Minggu, 25 Mei 2008

Sambutan Ketua Umum Terpilih

SAMBUTAN KETUA UMUM TERPILIH
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)
CABANG SURABAYA
KOMISARIAT PERKAPALAN SEPULUH NOPEMBER
DI SURABAYA
TANGGAL , 27 MARET 2008

Bismillahirrahmanirrahim.
Yth. Ir. Daniel M Rosyid Ph.D, Ketua Penasihat Dewan Pakar Pendidikan Jawa Timur
Yth. Ketua Umum beserta Sekretraris Umum HMI Cabang Surabaya
Yth. Ketua Umum HMI Cabang Surabaya Komisariat Hukum Erlangga
Yth. Ketua Umum HMI Cabang Surabaya Komisariat Kedokteran Erlangga
Yth. Ketua Umum HMI Cabang Surabaya Komisariat kedokteran Gigi Erlangga
Yth. Ketua Umum HMI Cabang Surabaya Komisariat Ekonomi Erlangga
Yth. Ketua Umum HMI Cabang Surabaya Komisariat FISIP Erlangga
Yth. Ketua Umum HMI Cabang Surabaya Komisariat Kampus C Erlangga
Yth. Ketua Umum HMI Cabang Surabaya Komisariat Mesin Sepuluh Nopember
Yth. Jajaran Pengurus HMI Cabang Surabaya Komisariat Kimia Sepuluh Nopember
Yth. Ketua Umum HMI Cabang Surabaya Komisariat MIPA Sepuluh Nopember
Yth. Ketua Umum HMI Cabang Surabaya Komisariat FISTEK Sepuluh Nopember
Yth. Ketua Umum HMI Cabang Surabaya Komisariat ELEKTRO Sepuluh Nopember
Yth. Jajaran Pengurus HMI Cabang Surabaya Komisariat ARSIP Sepuluh Nopember
Yth. Ketua Umum HMI Cabang Surabaya Komisariat Ushluhudin Sunan Ampel
Yth. Ketua Umum HMI Cabang Surabaya Komisariat Syari’ah Sunan Ampel
Yth. Ketua Umum HMI Cabang Surabaya Komisariat Dakwah Sunan Ampel
Yth. Kanda kanda Alumni HMI Komisariat Perkapalan Sepuluh Nopember

Assalamu Alaikum Wr.Wb.
Alhmadulillahirabbill aalamin, Segala Puji hanya bagi Allah SWT Pencipta, Pengatur, dan Penguasa Alam Semesta, yang atas perkenanNya hari ini, kita bersama dalam menghadiri satu momentum Seminar dan Pelantikan HMI Komisariat Perkapalan Sepuluh Nopember.

Pada kesempatan bebahagia ini atas nama segenap pengurus dan keluarga besar anggota besar HMI komisariat Perkapalan SN menghaturkan terima kasih atas kesediaan rekan – rekan kader HMI dan juga kanda kanda yang sudah meluangkan waktu demi hadir dalam kesempatan malam ini.

Rekan – rekan yang saya cintai,
Hari ini setelah selama 3 tahun kepengurusan, akhirnya HMI Komisariat Perkapalan berhasil menjalankan proses kaderisasi HMI dengan melakukan regenerasi kepengurusan HMI Komisariat Perkapalan. Dengan demikian pada hari ini HMI Komisariat Perkapalan telah menyatakan diri dalam suatu kebijakan baru dalam rangka meningkatkan kinerja kepengurusan ke depan, suatu kebijakan yang diharapkan memberikan suatu perbedaan positif apabila dibandingkan dengan kepengurusan sebelumnya.
Perlu kita sadari bahwa regenerasi kepengurusan merupakan suatu proses added value bagi organisasi kedepan. Lebih dari itu proses added value ini harus merupakan proses dinamisasi dalam berorganisasi, sehingga kedepannya diharapkan kader – kader HMI Komisariat Perkapalan dapat mengembangkan potensinya dalam berbagai bidang kajian ilmu.
Kerja keras, komitmen, serta tanggung jawab rekan – rekan pengurus komisariat Perkapalan merupakan modal dasar untuk mewujudkan dinamisasi organisasi yang tidak lain merupakan proses pengembangan dan pemberdayaan potensi kader – kader Komisariat Perkapalan demi terwujudnya kemakmuran umat yang diridhoi Allah SWT.
Rekan – rekan kader HMI yang saya cintai,
Sejak awal kehadiran HMI sebagai organisasi kemahasiswaan, HMI menyatakan diri sebagai organisasi kader. Artinya kehadiran HMI bukanlah organisasi kemahasiswaan yang sekedar mecari dan mengumpulkan massa guna menyususn suatu kekuatan politik kekuasaan. Kehadiran HMI adalah dalam rangka meningkatkan kualitas tiap insan yang bergabung dalam bingkai organisasi HMI guna menghadirkan sosok – sosok pemimpin masa depan yang berbasis akademisi dan berkomitmen tinggi dalam rangka terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang di ridhoi Allah SWT. Inilah yang membedakan HMI dengan organisasi yang lain, seperti KAMMI.

Betul, bahwa HMI merupakan organisasi kader, yang mana segi kualitas lebih penting daripada segi kuantitas. Namun apabila lebih jauh kita kaji, faktor kaulitas dan kuantitas merupakan satu hubungan keterikatan yang saling mempengaruhi satu sama lain. Secara logika sederhana, faktor kuantitas akan meningkat seiring dengan peningkatan kualitas. Dapat saya contohkan, seperti pabrikan motor, pabrikan honda tetap diminati masyarakat (khususnya masyarakat indonesia) padahal dilain sisi ada pabrikan motor cina (mochin) yang memiliki kesamaan model dan dengan harga yang lebih murah. Apabila kasus ini kita analisa, dapat diketahui bahwa daya beli masyarakat tidak hanya ditentukan oleh satu variabel dalam hal ini harga, disisi lain juga dipengaruhi dari segi kualitas produk tersebut.

Dari sini kita dapat menarik suatu hipotesa awal bahwa HMI seharusnya tiada kesulitan untuk proses kaderisasi. Artinya HMI bukan mempromosikan diri dalam artian giat mencari kader, namun memposisikan diri untuk di cari kader sebab aktivitas HMI jelas memberikan suatu nilai tambah.
Namun seiring dengan perkembangan situasi politik disaat bermunculan organisasi kepemudaaan HMI justru mengalami suatu degradasi. Di beberapa komisariat yang sudah mengadakan LK I, jumlah peserta yang ikut tidak mampu melampaui angka 13. Ironisnya, sebagian besar keikutsertaan peserta lahir bukan karena keinginan mereka sendiri namun lebih pada faktor ajakan dan rayuan.
Sungguh situasi yang memprihatinkan, HMI yang memaknai diri sebagai organisasi kader, saat ini menjelma menjadi organisasi perayu kader. Proses kaderisasi HMI berkutat pada Tips bagaimana merayu calon anggota untuk ikut bergabung menjadi anggota HMI, sehingga yang terjadi adalah niatan ikut ber HMI tidak lahir dengan sendirinya dari calon peserta. Akhirnya apa yang terjadi ?, keikutsertaan mereka sebatas LK I dan setelah LK I usai maka usai pula hubungan HMI dengannya. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah jika faktor kualitas terpenuhi, kenapa hukum peningkatan kualitas tidak terjadi ?, apakah kualitas memang sudah terpenuhi atau memang HMI tidak lagi memiliki kualitas yang signifikan.
Menurut pemikiran saya, Ada dua faktor kenapa iklim ber HMI saat ini minim kader ketimbang masa lalu, pertama adanya perbedaan iklim perkuliahan. Mahasiswa sekarang lebih senang jika membicarakan masalah IP dan lulus cepat. Kalaupun ada pembicaraan lain maka konteksnya bukan lagi kebangsaan dan keumatan tapi dalam konteks enterprneurship. Keingnan – keinginan berorganisasi lebih menekankan ada pengembangan jaringan dan even organiser.
Faktor kedua adalah faktor citra HMI dimata calon anggota, dimana HMI masih meberikan kesan sebagai organisasi politik. Selama ini keunggulan HMI dari segi akademis masih belum diketahui secara luas. Padahal apabila kita lebih jauh menelusurinya, banyak kader HMI yang sukses dibidang pendidikan, seperti Ir. Daniel M Rosyid Ph.D, Prof. Ahmad Jazidie, dan beberapa kader lain. Di kalangan mahasiswa kita mengenal kader HMI Komisariat MIPA yang menjuarai engglish debate contest. Inilah yang menjadi tantangan kita selaku kader HMI untuk lebih menunjukan eksistensi HMI di segala bidang.
Rekan – rekan kader HMI yang saya cintai,
Harapan HMI ke Depan adalah HMI yang mampu berevolusi guna menjawab tantangan jaman. Dalam artian evolusi pada pembinaan kader, HMI harus mampu memberikan nilai lebih pada kader – kadernya sesuai kebutuhan jamannya.

Untuk itulah pada kesempatan malam ini, HMI komisariat Perkapalan mengambil tema “Melanjutkan Perjuangan HMI dalam Pembinaan Kader Menjadi Insan Agamis, Akademis, dan Politis”. Ada beberapa poin penting dalam hal ini, pertama melanjutkan perjuangan, artinya ada proses estafet perjuangan dari masa ke masa. Kebijakan apapun yang diambil kepengurusan kedepan tidak terlepas dari bingkai arah dan tujuan di dirikannya HMI.

Poin penting kedua, Pembinaan Kader , maksudnya dalam menjawab berbagai tantangan ke deapan, hal yang paling utama dilakukan adalah kembali ke khittah HMI sebagai organisasi kader. Pembinaan merupakan proses utama guna terwujudnya tujuan tersebut. Diharapkan dari pembinaan akan memberikan kualitas yang signifikan bagi kader – kadernya, sehingga tiap mengadakan LK I, HMI tidak lagi mencari kader namun akan menolak kader, sebab kelebihan.

Poin penting teakhir adalah output dai proses kaderisasi HMI, yang mana diharapkan menjadi Insan Agamis, Akademis, dan Politis. Dalam hal ini konteks berpikir kita adalah menjadi suatu insan yang integral, tidak lagi hanya berkutat pada agama, akademik ataupun menitik beratkan pada segi politik, yang menjadi andalan HMI saat ini. Tapi memasukan nilai nilai tersebut menajadi suatu nilai polikromatik pada tiap diri kader. Nilai – nilai tersebut saling berkaitan dan mendasari satu sama lain. Sehingga orang akan melihat ada suatu nilai lebih saat bergabung manjadi anggota HMI.

Rekan – rekan kader HMI yang saya cintai,
Itulah yang saya harapkan dari momen Pelantikan ini, bagaimana membangun HMI khususnya HMI Komisariat Perkapalan kedepan lebih maju dan kokoh. Layaknya kapal yang kokoh ditengah hantaman ombak dan terjangan badai. Guna mewujudkan itu semua, dari rekan – rekan pengurs sudah memberikan awalan yang baik yang mana dapat kita semua lihat pada momen pelantikan malam ini. Mulai dari susunan acara, pemilihan tempat, serta cideramata.

Rekan – rekan kader HMI yang saya cintai,
Setelah dilantik sebagai Ketua Umum Komisariat Perkapalan malam ini, Saya pastikan bahwa saya bersama seluruh jajaran pengurus baru, akan bekerja keras dengan menjaga amanahyang sudah diberikan. Untuk itu, saya mohon doa restu, dukungan, den kepercayaan rekan – rekan semua, untuk menjalankan amanah dan ketetapan konstitusi HMI selama satu tahun ke depan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan, kekuatan, serta meridhoi usaha kita sekalian. Amin

Terimakasih,
Billahitaufiq Walhidayah
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh.


Surabaya, 19 Robiul Awal 1429 H
27 Maret 2008 M

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
(HMI) CABANG SURABAYA
KOMISARIAT PERKAPALAN
SEPULUH NOPEMBER



YUWANA GALIH WIBAWA
KETUA UMUM

Tidak ada komentar: